May 22, 2017

HIBERNASI: FROM EARTH TO MARS

Sore-sore gegoleran di tanah, sembari R mainan pasir. Sambil merasakan hawa senja, tubuh saya serasa sedang berada di bumi, tapi pikiran saya sedang ada di planet Mars. Itulah yang terjadi pada saya dua bulan terakhir ini. Saya merasa perlu menjauhkan hal-hal yang merusak pikiran saya sendiri. Mengarahkan kembali pikiran ke jalur yang semestinya.

Saya jarang update blog, jarang nongol di medsos, dan menarik diri dari orang-orang yang saya cintai. Saya mengubah diri saya sendiri untuk tidak banyak bicara, penurunan berat badan juga terjadi secara drastis, gairah makan dan gairah mencintai berada di titik nadir.

Media sosial tidak lagi menggembirakan hati karena semua orang mengoceh untuk saling membenci. Televisi tidak lagi jadi menjadi alat penghibur karena isinya adu perang antar ideologi. Rumah juga tidak lagi hangat tanpa kehadiran satu anggota keluarga yang sudah pergi selama satu setengah tahun lebih tapi menganggap semuanya seolah baik-baik saja, padahal tinggal tunggu bom waktu saja.
Begitulah, bumi dan seisinya berubah perlahan-lahan, seolah bukan lagi menjadi tempat yang nyaman.


Saya rasa, saya tidak ingin lagi kembali ke bumi, mengerjakan apa-apa yang dulu saya anggap bumi adalah dunia dengan orang-orang yang penuh cinta dan kehangatan. Mars adalah tempat baru, planet yang masih kosong, saya merasa pikiran lebih tenang dan menikmati dunia saya yang baru. Membaca buku adalah kegiatan yang menemani hari-hari penuh duka. Sendiri adalah situasi paling damai.
"Bumi terlalu berisik!" seperti kata Sandra Bullock dalam film Gravity.
"Orang-orang terlalu baper!" Mungkin itu sebabnya saya sekarang enggan memakai perasaan seperti orang-orang di film Equilibrium.

Kalau kalian anggap saya mulai gila karena udah ngelantur, mungkin iya.
Tapi akan lebih gila lagi ketika saya ikut candu dalam kegaduhan yang sedang nge-trend di Bumi.
Untuk waktu yang panjang saya memutuskan pikiran saya untuk hibernasi ke Planet Mars, dunia sunyi nan damai. Soal kapan tubuh ikut pindah kesana itu masalah nanti, mending pikirannya aja dulu yang pergi. Semoga sebagian di antara kita masih bisa merasakan apa itu 'cinta', karena bumi satu-satunya tempat bagi makhluk yang senang mencintai dan dicintai oleh sesamanya.

*Terinspirasi : Sewa Apartemen di Planet Mars.


No comments:

Post a Comment