Dulu saya paling ga suka pakai baju merah. Apalagi merah dan bercorak. Saya pikir itu norak banget. Ternyata baju ini sering saya pakai untuk acara formal. Dulu sih tomboy banget, semenjak jadi ibu saya mulai koleksi baju-baju dress. Sekarang saya mulai suka dan punya beberapa koleksi baju merah di lemari. Gak bohong, semenjak jadi ibu bentuk tubuh mulai berubah terutama ukuran pinggang ke bawah. Dan saya masih usaha nih, buat memperbaikinya.
Diet bukanlah pilihan saya, karena saat ini saya masih menyusui. Setiap pagi saya mulai membiasakan diri untuk sit up di rumah, and doing some exercise untuk area pinggul, sampai dengan paha agar lebih kencang. Kadang di waktu pagi atau sore saya mulai jalan pagi sambil dorong R dengan sepedanya. Sekalian ngajak jalan-jalan R. Cara paling murah memang harus disiplin dan komitmen dengan diri sendiri dibanding harus pergi ke beberapa tempat fitnes atau mengindahkan bentuk tubuh dengan cara instan.
Yang kadang buat saya gak sehat, saya sering konsumsi susu sapi segar untuk melancarkan ASI saya. Memang itu ngaruh banget dibanding beli jamu-jamuan atau booster-boosteran. Meskipun kaya gizi, namun bisa membuat kolesterol.
Kebetulan saya nonton di salah satu TV swasta tentang kesehatan jantung. Ternyata serangan jantung dan kolesterol dimulai ketika memasuki fase menyusui. Ahli Laktasi saya menyarankan, ibu menyusui itu harus makan banyak biar ASI nya banyak, makan sayur dan buah yang banyak, makan lauk 7 potong tetapi kurangi nasi. Tapi nyatanya saya suka kebalik, nasinya dibanyakin supaya kenyang. Dulu saya mikirnya makan banyak, nanti kalori akan terbuang lewat ASI ternyata salah. Makanya begitu saya tau info gejala sakit jantung berawal ketika masuk fase menyusui itu benar. Tidak bisa dipungkiri, menyusui itu sering dilanda lapar, dan nafsu makan sangat meningkat. Apalagi makan makanan apapun yang membuat ibu menyusui Happy! Saking ga ada controlnya, kadang saya sering merasa nyeri di bagian dada sebelah kiri setelah minum atau makan-makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
Bagi saya gejala ini ga bisa dianggap enteng, usia saya juga sudah hampir memasuki umur 30 tahun. Menjaga kesehatan tanpa diet saat menyusui ternyata sangat penting dengan cara rajin berolah raga. Padahal saya sebenarnya capek sih, ngejar-ngejar R karena sedang aktif-aktifnya explore. Berat tubuh saya juga cuma 1 kg lebih berat dibanding waktu masih gadis. Tetapi, tetap saja membiasakan diri untuk berolah raga itu penting, bukan hanya untuk menjaga kecantikan fisik tapi juga kesehatan.
Kalo ada teman-teman disini yang juga gemar berolahraga, boleh dong kasih masukannya, olahraga apa sih yang cocok untuk ibu menyusui? Sharing ya..!
No comments:
Post a Comment