January 17, 2017

TIPS & TRICK REKSADANA FOR BEGINNER

Banyak buku dan sejumlah teori bilang, "Kalau kamu takut bermain saham, mulailah dengan mencoba Reksadana terlebih dahulu." Secara teori memang benar, tapi..lagi-lagi gaya belajar setiap orang beda-beda. Karena saya tipikal orang yang suka banget ambil resiko and learning by doing, justru saya belajar saham terlebih dahulu, kemudian belajar Reksadana karena kepepet. Iya kepepet, karena hobi saya main saham sejak kuliah harus dihentikan ketika saya masuk dunia kerja yang jam kerja dan gajinya gak manusiawi, jangankan main saham buat nambah uang saku, 2 hari 2 malem saya sering begadang dan lupa mandi karena dikejar-kejar deadline buat publish laporan keuangan audit. *ah sudahlah..masa kelam*

Awalnya saya memang tidak tertarik buat ikutan reksadana karena keuntungan reksadana yang dijanjikan dalam setahun itu hasilnya sama dengan keuntungan main saham dalam sebulan bahkan seminggu dengan sejumlah modal yang sama. Kentungan yang jauh itu buat saya suka bikin gemas...tapi apa daya, saya lebih gemas melihat tabungan nganggur karena saya sibuk kerja. Dari sinilah saya tertarik ikutan Reksadana meskipun hasilnya dalam setahun gak sebesar saham, minimal uang tabungan bisa beranak cucu berapapun hasil keuntungannya..dan motivasinya gaji kerja boleh sama dengan junior lainnya tapi jumlah tabungan bisa mendekati seniorlah, singkatnya "Pangkat Kopral Gaji Jenderal" heheh... Di artikel ini saya mau sharing ikut investasi Reksadana pertama kali berdasarkan pengalaman pribadi saat-saat saya masih oon gak ngerti apa dan bagaimana Reksadana itu.


Dulu saya pergi ke bank sekuritas, nanya sama bagian marketing mau ikutan reksadana. Soal tetek bengek administrasi ngikut aja deh yang jelas kudu punya tabungan untuk setor investasinya, jumlahnya beragam tergantung persyaratan sekuritas yang dituju. Tapi sekarang semua serba mudah, mau daftar jadi nasabah bisa dilakukan secara online.

1. Pastikan administrasi lengkap dan lembaga sekuritas yang dituju adalah lembaga yang sah dan legal.
2. Untuk memudahkan, pastikan sekuritas yang dipilih mempunyai fasilitas on mobile atau by online untuk bisa memonitor reksadana kapan saja. Sekarang reksadana online sudah ada di HSBC, Bank Commonwealth, Indopremier Securities, Phillip Securities Indonesia.



Saya cuma melongo ditanya agen, karena gak ngerti macam-macam Reksadana dan macamnya itu buanyak sekali. Karena saya masih awam, saya direkomendasikan Top 5 Manajemen Investasi Reksadana terbaik oleh agen/pihak marketing dan Reksadana dipilihkan berdasarkan karakter resiko kepribadian saya, prinsipnya keuntungan semakin besar, resiko kerugian juga semakin besar, jadi jangan hanya memikirkan target keuntungan setiap tahun tapi pertimbangkan resiko dalam memilih reksadana.

Ketika ditawarkan saya gak langsung ok! karena saya harus baca dulu profilnya, kinerjanya, dan portofolionya, lalu saya juga belajar cara menghitung estimasi keuntungan dengan modal yang saya punya. Setelah membaca dan belajar, ada hal yang tidak dimengerti saya bisa langsung tanya agen atau searching by google. Kalau mau pintar gak ada yang instan, rajin mencari tau secara aktif lambat laun membuat kita menjadi ahli, gak ada kata malu terlihat bodoh kalau mau bisa ya..semua orang awam pernah ada di posisi ini. :)

1.  Diversifikasikan resiko investasi, karena makin dicampur makin subur!
Saya memilih 3 Reksadana dengan karakter resiko yang berbeda dari yang paling untung dan beresiko tinggi sampai dengan yang paling aman. Saya pilih 1 macam Reksadana Pendapatan Tetap dengan resiko rendah, 1 macam Reksadana Campuran dengan resiko middle, 1 macam Reksadana Saham dengan resiko tinggi. Sebenarnya ada lagi Reksadana Pasar Uang, tapi saya belum tertarik karena resikonya paling aman dan keuntungannya paling kecil.
2. Gali informasi melalui profil dan prospektus kinerja Manajer Investasi dari aspek mutual fund dan persentase keuntungan selama 5 tahun terakhir.
Caranya tanya dan minta informasi sama agen marketingnya atau jika by online bisa langsung searching saja via aplikasi atau website Reksadana apa yang mau dibaca.
3. Pertimbangkan estimasi persentase keuntungan yang ditawarkan oleh masing-masing Reksadana yang akan kita pilih.
4. Jangan lupa rajin top up setiap bulan atau kalau bisa top up nya ditambah biar untungnya makin gede dan target keuntungan insyaallah cepat tercapai.



Reksadana cukup liquid, kapanpun perlu bisa dicairkan. Waktu itu saya juga belum paham soal cara redemption Reksadana, saya cuma bilang sama agen mau redeem Reksadana, ternyata agen bilang, "Tunggu sampai nilai NAB (Nilai Aktiva Bersih) nya bagus ya mba, karena sekarang tren pasar sedang turun kalau ditarik pas pasar turun malah keuntungannya berkurang, karena NAB mengikuti tren pasar setiap harinya." Okelah, akhirnya saya sabar nungguin tren pasar naik dan langsung saya cairkan. Dan hasil keuntungan yang saya dapat waktu itu masih lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan Deposito dan tentu saja lebih liquid jika sewaktu-waktu ingin dicairkan.
1. Perhatikan berapa biaya redemption, biaya transfer dan biaya pajak.
2. Jangan terlalu sering redeem, kalo gak mau keuntungan Reksadana tergerus cuma buat bayarin biaya-biaya diatas setiap kali redeem.
3. Evaluasi apakah keuntungan yang sudah didapat cukup memuaskan dibandingkan Reksadana lain yang tidak dipilih, karena bisa jadi tahun depan kita bisa menentukan Reksadana yang lain yang lebih menguntungkan.
4. Sambil berinvestasi, belajar yang rajin, banyak baca Reksadana mana yang paling oke. Karena semakin banyak tau akan mempengaruhi keputusan untuk memilih Reksadana yang tepat.

Nah itu dia 3 langkah paling mudah saat saya pertama kali mencoba investasi Reksadana, jaman saya tahun 2012 masih manual lho, belajarnya melalui fund sheet via email, sekarang sudah banyak sekuritas yang menyediakan fasilitas Reksadana Online yang jauh lebih mudah untuk dipelajari. Kalau ada teman-teman yang masih belum mengerti juga istilah-istilah di atas atau bagaimana cara menghitungnya belajarlah secara aktif via googling atau tanyakan dengan agen Reksadana yang siap bantu kapan saja kita butuh informasi, kalau ada biaya bisa ikutan Training Reksadana tapi biasanya setiap sekuritas kadang-kadang menyelenggarakan pelatihan gratis. Learning by doing buat saya lebih menguntungkan dibandingkan belajar dulu habis itu sering pusing sendiri dan buat saya maju mundur karena takut memulai, padahal Reksadana cukup aman kog buat para pemula yang baru belajar soal investasi.


Oya, kalau kalian kepingin dapetin Kalender yang isinya voucher Reksadana GRATIS! ikutan Giveaway saya DISINI. Di dalam kalender ini setiap bulannya ada voucher Reksadana gratis dan merchandise dengan total nilai ratusan juta rupiah! buat yang udah ikutan tunggu konfirmasi dari saya di bulan Januari ini ya! 

Good Luck!

4 comments:

  1. Sudah ikutan giveawaynya mba. Semoga beruntung dapet 1 kalendernya. Tertarik banget buat belajar invest reksadana. :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Intan, terima kasih sudah mengikuti giveaway nya ya. :)

      Delete
  2. Wah saya memang mau ikut reksadana..To memang kepotong kerja, bikin nga pernah bisa main ke Bank.
    Sudah niat mau Di commBank sih. Pernah nanya2 jg yg reksadana Di bank Niagara..Ebuseddd nilai setorannya terlalu tinggi bagi saya karyawan biasa dgn kebutuhan Rumah tangga Jana sekarang. Hehee..
    Makasih artikelnya, sangat membantu :)

    Thanks Dan salam kenal,
    Lana
    www.lanalouie.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Lana, sekarang sudah banyak perusahaan sekuritas dengan setoran IDR 100.000 per bulan sudah bisa ikut Reksadana. Daftarnya juga bisa by online jadi gak perlu harus datang ke bank.
      Btw, terima kasih sudah mampir ya. ;)

      Delete