November 19, 2016

SINDU KUSUMA EDUPARK

Liburan singkat selama seminggu bersama ayahnya R rasanya seperti mimpi. Selama 7 bulan lamanya saya selalu merindukan momen-momen bersama dan R selalu menanti-nanti sosok seorang ayah berada didekatnya. Jika ditarik ke belakang, rasanya saya tidak percaya bisa bertahan hampir selama 1 tahun LDR.

 


Selama 1 tahun ini bukanlah waktu yang singkat untuk berjuang keras mempertahakan hubungan keluarga jarak jauh dengan berbagai macam masalah yang bisa dibilang tidak ringan. 
Buat seorang ibu yang momong anak sendirian tanpa gantian diselingi dengan suami itu sungguh berat. Berat karena bosan, jenuh, merasa kurang diperhatikan, mau piknik juga malas karena gak ada yang melindungi kami berdua di luar, belum lagi tingkah R yang aktifnya gila-gilaan, gak jarang keadaan ini sering membuat saya stress dengan tingkah yang kadang gak jelas uring-uringannya. Untung saja saya mulai menyalurkan rasa stress saya dengan hobi menulis blog.


Dan, hari ini saya berkesempatan dengan suami dan R untuk jalan-jalan ke Sindu Kusuma Edupark di Yogyakarta. Ingin sekali menikmati pemandangan dengan bianglala yang menjulang tinggi dengan lampu-lampu temaram di malam hari (pertama kali lihat bianglala, R menyebutnya "gunung"). Sungguh, saya menikmati hari ini dengan rasa syukur yang luar biasa..meskipun bisa bersama-sama hanya dalam waktu seminggu saja. 



Selain bianglala, kami juga menikmati beberapa wahana permainan yang tentunya cocok untuk usia R, dan menonton sinema 4 Dimensi. R cuma berhasil bertahan selama 5 menit nonton film itu karena kebetulan filmnya film hantu dan kursinya bergoyang-goyang mengikuti cerita filmnya, bagi R itu sangat menakutkan. hehehe...

Ada juga berbagai macam bacaan di sepanjang pintu masuk.

Terakhir kami masuk ke toko cinderamata milik Raminten
Uniknya, semua papan tulisan disini kata-katanya sangat nyeleneh dan cukup membuat saya terhibur. Dan bukan oleh-oleh yang dibeli sama ayahnya R, tapi dimana ada jualan "gulali rambut nenek" pasti dibeli deh! karena emang itu kesukaannya dan R pun juga suka.









Lihat-lihat momen ini bagi orang lain yang sudah sering bersama-sama mungkin terlihat biasa saja, tapi buat saya ini adalah momen yang sangat berharga. Itulah uniknya LDR, dimana rasa syukur itu porsinya menjadi lebih besar, sekaligus melatih rasa sabar akan penantian.

No comments:

Post a Comment