November 09, 2016

AGE OF PERSONAL STYLE

Kehidupan setelah menjadi ibu-ibu sudah pasti berubah. Pasti ada sebagian ibu-ibu yang merasa galau soal skala prioritas antara urusan karir dengan urusan rumah tangga. Kadang saya sering sih kepikiran begitu, jadi saya merasa harus set up ulang semuanya agar dua urusan itu bisa berjalan beriringan. Ngomongin soal personal style urusan selera karena faktor usia juga pasti mulai bergeser.

Pernah ga kita sekali-kali ngecek personal style kita jaman kuliah dan ngebandingin jaman kita jadi ibu-ibu. Saya sih pernah! ngecek postingan blog ini 2 tahun yang lalu, yang iseng posting foto fashion style yang amit-amit deh alay nya. Dulu sih masih cocok-cocok aja pakai pakaian super norak, tapi sekarang? kayanya harus pikir-pikir ulang, karena mungkin wajah gak seimut dulu lagi, jadi style juga udah gak sinkron. Lihat baju-baju jaman dulu di lemari ga cuma urusan selera aja yang berubah tapi juga ukuran.


Nah, urusan selera juga akan berubah lagi setelah usia 50 tahun ke atas. Belum ada sih lihat nenek-nenek masih gandrung banget dengan pakaian bersablon Mickey Mouse atau Donald Duck buat daily personal style. Tapi saya pernah baca blog nenek-nenek dengan busana kece yang ga kalah ngehits sama gadis-gadis, contohnya bisa dilihat disini www.advanced.style
Epic banget kan ya!

Mungkin ada beberapa orang yang tetap memperlihatkan sisi unik mereka melalui fashion tanpa memandang usia dirinya, atau karena urusan karakter pribadi bisa juga berkaitan dengan profesi. Gak salah sih, fashion gak pernah salah. Tapi kalau saya secara personal, berhubung profesi saya ga ada nyambungnya sama dunia fashion, kepantasan fashion yang menyesuaikan dengan umur adalah bentuk apresiasi penerimaan dan penghormatan kita setiap jenjang usia, gak cuma untuk menghormati diri sendiri tetapi juga memberikan kesan pertama yang baik kepada orang lain.

Sekedar cerita, semenjak ada media sosial, nenek-nenek di era ibu saya ada segelintir yang senang sekali memakai busana anak muda yang super duper seksi. Saya penasaran dengan tanggapan ibu-ibu yang lain, ada sebagian ibu-ibu yang memuji tambah tua tambah cantik, dan sebagian yang lain beropini negatif sambil geleng-geleng kepala. Karena menurut saya perempuan itu lebih banyak perspektif, saya tanyakan sama pihak laki-laki seperti ayah saya, adek saya, suami saya dan beberapa teman pria yang lain, semuanya bereaksi sama yaitu aneh, mirip waria, jijik, gak natural, gak pantes dan omongan aneh yang lain sambil ketawa ketiwi. Jawaban pria itu konsisten ya, kalau ga suka ya ga suka.

Tapi entah di dunia wanita dan seni semakin gaya fashion nyentrik, aneh, makin gak pantas dan gak sesuai umur bisa jadi trendsetter sekaligus memunculkan hatters alias kontroversial. Saya pun kadang juga kepikiran gimana perasaan anak ketika ibunya berpenampilan aneh-aneh. Kalau beruntung mungkin anak akan bangga karena ibunya unik (pikirannya sealiran), tapi jika sebaliknya? akan berdampak ke psikologis soal rasa 'malu' dengan teman-temannya perihal penampilan ibunya yang aneh.
Dulu, saya pernah mikir ga mau aah kalo udah ibu-ibu pakai pakaian ibu-ibu juga kog kayanya jadi keliatan tua! pingin tetep stylist kaya anak muda. Tapi, gara-gara liat reaksi di atas, saya kepikiran takut suami jadi hilang selera sama saya..hehe! Ya begitulah, saya mulai memahami karakter personal style saya yang sesuai umur, karena itu sebagai bentuk penghormatan dan penerimaan diri terhadap usia dan memberikan kesan yang baik terhadap orang lain dan juga keluarga.

Kalau teman-teman gimana? personal style seperti apa yang kalian pilih? mengikuti kepantasan umur atau tetap mempertahankan karakter unik dalam diri kalian? pasti kalian punya pendapat tersendiri soal personal style, share ya!

No comments:

Post a Comment