Saya, orang Jawa yang terdampar di Pulau Sumatra Utara (Medan). Secara terorganisir 5 bulan bekerja sebagai seorang auditor dengan tugas audit klien BUMN terbesar di Medan.
Tadinya sebelum melang-lang buana ke kota Bike Ambon, ada tawaran workshop dari pengusaha kain perca http://idekuhandmade.blogspot.com , tapi sayang tidak bisa terwujud. Sepertinya impian jadi pegusaha belum waktunya, masih banyak tugas menanti di luar sana. Mungkin bila ilmu dan pengalaman untuk bedah inti bisnis klien sudah cukup, mudah-mudahan dream plan bisa survive.
Sesuai dengan jalan takdir, menjadi seorang auditor mau tidak mau hanya bisa tidur beberapa jam, penuh tekanan sekaligus tantangan, banyak musuh dari berbagai pihak, bahkan selalu dituntut keras untuk disiplin bekerja tepat waktu, cepat, teliti dan cerdas. Belum lagi image orang-orang yang segan dan takut karna auditor terkesan seperti detektif yang suka cari-cari kesalahan orang.
Meskipun begitu mental saya tetep KERAS!! dalam kurung KERAS seperti KRUPUK yang sudah digoreng jika berpisah jauh dalama waktu yang sangat lama dengan pacar yang paling manja. Cuma kantornya doang yang deketan, orangnya pergi ke belahan dunia mana dan kemana. Makanya teman-teman saya pun tau, mental saya yang paling *KRIUK-KRIUK* ketika menjelang malam dan hujan.
Entahlah, itu terjadi karna saya memahami sifat dirinya yang terlalu manja, dan lebih parahnya saya selalu merindukan sifatnya itu, karna dengan begitu saya selalu merasa dibutuhkan.
Salah satunya dia butuh pipi gembil saya ;p
Tapi, biarlah. Sekarang ini, bukan waktunya lagi untuk mengeluh. Bukan waktunya lagi merengek, karna pasti ada waktunya perjuangan ini akan kita nikmati hasilnya entah kapan.
NB:
Dear beloved Lang-Lang, tunggu aku yaa, nanti kubawakan oleh-oleh Bolu Meranti khas Medan sama sirup Terong Belanda dan segudang rindu untukmu. *cium ketek penuh mesra* hihihi.... ;p
No comments:
Post a Comment