September 03, 2016

Kid Activities #3

Bulan ini R sedang senang-senangnya mengidentifikasi jenis-jenis binatang, bagian-bagian tubuh, aktivitas manusia dan berbagai jenis ekspresi wajah melalui gambar. Dan di penutup usia R yang ke 16 bulan R sudah sukses toilet training walaupun baru pup saja, kalo mau pup dia sudah bisa minta duduk di toilet, kalo pipis masih ngompol di pampers (gak papa ya nak..bertahap, dan belajar lagi) Dan yang paling mengejutkan R sudah bisa menyusun Donat Stacking Ring dengan sempurna. Kali ini saya mau bahas soal kegiatan bermain anak, untuk mengenal jenis-jenis binatang.

Menurut beberapa artikel yang saya baca, mengajari anak flash card usia di bawah 4 tahun belum tepat. Karna normalnya anak mudah stres, dan usia di bawah 4 tahun seharusnya lebih baik banyak bermain, belajar sensorik dan motorik skill, pokoknya practical skill, seperti bisa makan dengan sendok sendiri, minum sendiri dengan menggunakan cangkir, membersihkan meja high chair sendiri setelah makan, cuci tangan sendiri, dan toilet training sangat penting diajarkan sedini mungkin setelah usia anak sudah bisa bicara. Belajar mengenal binatang melalui flash card juga sebenarnya juga gak kalah seru selain menggunakan miniatur binatang di sensory bin. Saya memilih metode ini dibanding menggunakan sensory bin, alasannya karna R tidak suka drama. Kalo saya kasih sensory bin, biasanya pasir dan pohonnya diacak-acak ketimbang mainin binatang-binatangnya, itu artinya R belum siap berimajinasi dengan drama-dramaan. Akhirnya saya pilih menggunakan flash card dengan mencocokkan mainan binatangnya.
Metode ini sukses membuat R tertarik selama 1 jam. Sudah bisa menguasai hampir 20 jenis binatang. Tentunya, untuk menguasai kosakata sebanyak itu tidak instan, saya rutin mengajaknya bicara melalui cerita buku sebelum tidur pada malam hari.

 Ternyata untuk R, kegiatan belajar melalui cerita dari buku sebelum R tidur malam adalah jam-jam efektif otaknya mengingat dan menyerap semua yang disampaikan melalui cerita. Buku yang sering saya bacakan dan favorit R adalah ini,

Dan gak lupa untuk terus mengedukasi saya menempelkan poster binatang di kamarnya. Saya memutuskan untuk menambah poster soal kendaraan, warna, buah dan sayur, angka nanti ketika R menguasai sedikit demi sedikit materi, jadi gak bingung untuk mempelajari semuanya sekaligus.
Oya, sekedar tips. Bagi ibu-ibu yang ingin mengajak anak berlibur ke kebun binatang, usahakan mengedukasi dan mengenalkan jenis-jenis binatang melalui buku, atau mainan di rumah terlebih dahulu, sehingga acara berlibur ke kebun binatang lebih efektif untuk mengedukasi. Misalnya, ketika anak melihat burung atau kura-kura di kebun binatang si anak tidak hanya melihat dan tertawa, tapi juga bisa menyebutkan namanya. Saya pernah mengalami kesalahan edukasi soal binatang. R waktu itu masih berusia 1 tahun, tanpa mengedukasi dan mengenalkannya terlebih dahulu di rumah saya langsung membawanya ke Taman Safari, yang saya kira anak saya bakal senang dan terhibur justru malah menangis keras, terutama melihat binatang berwarna hitam, berambut dan besar, selain anak belum mengerti, saya juga rugi biaya piknik sebesar Rp 200.000 per orang. Heheh..mudah-mudahan pengalaman saya bisa jadi pelajaran untuk ibu-ibu yang lain ya! Bawalah anak ke tempat piknik untuk menjadi edukasi yang efektif, bukan hanya sebagai sarana menghibur saja.

No comments:

Post a Comment