July 20, 2016

Tips LDR amatiran

Jaman pacaran tahun 2010an :
- Saya kuliah di Jogja, si pacar kuliah di Malang total 2 tahun. It's okay!
- Saya kerja di Jakarta, si pacar juga di ibu kota, Total 1 Tahun kantor berdekatan, bisa sekitar 10 menit kalo naik busway sih. Tapi, kantornya doang yang deketan, saya mah kerjanya ngelembur dan melang-lang buana di kantor-kantor orang yang jaraknya jauh dari kantor si pacar. Jadi gak pernah ketemu dong! Okey, Gak papa.
- Pacar di Jakarta, saya dinas ke Medan total 6 bulan. Sama sekali gak pernah ketemu. Okey saya woles meskipun si pacar sempet lemes.

Jaman Nikah tahun 2014an :
- Saya hamil 8 bulan di Jogja, si suami dinas ke Taiwan 3 bulan. Suami sih woles, tapi saya yang mewek,
- Sejak saya melahirkan sampai anak usia 9 bulan stay di Jogja, suami kerja di Jakarta, total 1 tahun. Saya sih sedih, tapi suami kayanya biasa aja.
- Sejak anak usia 9 bulan stay di Jogja, suami harus studi S3 di Korea Selatan selama 5 tahun. Shock!! Ini lebih parah. Jadi semua kalo di total kami harus LDR 10 tahun lebih.

Sempet marah waktu itu sama Tuhan, kenapa saya dijodohkan dengan orang yang gak pernah bisa dekat dengan saya. Uang bisa saja dicari, tapi menikmati dan menjalani waktu berdua dari masa ke masa gak bisa terbayar dengan apapun karna waktu tidak bisa diputar kembali.


Masalah datang tapi gak pernah silih berganti, yang diributkan itu-itu aja. Biasanya yang diributkan soal komunikasi, kepercayaan dan drama-drama lain yang lebih gila. Contohnya,
Telpon, chat, sms gak segera di balas langsung MARAH.
Stalking sosial media langsung CURIGA.
Punya media sosial dan liat orang-orang lain tersenyum lebar dalam sebuah foto mesra bersama keluarga langsung GALAU.
Jawab singkat-singkat langsung KESAL.
Pertanyaan yang selalu berulang adalah..."Lagi ngapain?" "Udah makan belom?", yang begini langsung bikin BOSAN dan males balesnya.
Satunya lagi sibuk, satunya minta dingertiin. Langsung BERANTEM.
Satunya pingin ngobrol, satunya udah ngantuk karna waktu lintas negara beda 2 jam. Langsung NGAMBEK.
Nungguin dihubungin atau di telpon ternyata gak ada sama sekali. Rasanya, KECEWA.

Pernah merasa capek dengan situasi seperti itu. Sempat cari-cari tips di berbagai artikel bagaimana cara mengatasi hal ini. Rata-rata semua menanamkan mindset seperti kepercayaan, komunikasi yang intens, tapi kog susah ya buat saya, malah hal-hal tersebut makin memperburuk suasana saja. Karna saya sudah terlalu lelah, Finally, saya buat tips LDR ala saya supaya hubungan tetap baik-baik saja.
1. Matikan semua media sosial.
    Karna media ini bikin galau, dan bukan berarti tutup media sosial bakalan kehilangan teman. Dan, kita gak perlu stalking2 pasangan dia bergaul dengan siapa, foto dengan siapa. Ah sabodo! yang penting percaya dan yakin.

2. Matikan chat messenger.
    Siapa bilang komunikasi intens buat hubungan makin hangat??yang ada jenuh banget karna saking intensnya bakalan kehilangan topik untuk bercerita, dan media ini paling banyak dosanya, karna banyak persepsi yang salah arah.

Menurut saya, mindset positif gak akan pernah terbangun jika dua hal di atas gak pernah ditutup. Jadi, yang saya punya untuk terus berhubungan dengan pasangan hanyalah EMAIL saja. Ya, rasanya seperti surat menyurat di tahun 70an. Sensasinya memang berbeda jauh. Biasanya, kami mengirim sebuah surat via email pada waktu malam hari atau disaat waktu benar-benar senggang. Dalam email itu kita selalu berbagi cerita dalam bentuk beberapa paragraf dan melampirkan sebuah foto atau video. Tidak perlu langsung dibalas, dan sesempatnya kita saja untuk menulis dan membalas email. Kita gak perlu risau untuk menanti-nanti balasan setiap beberapa menit/jam seperti via chat. Via email, malah rasanya lebih santai kapan kami harus membalas dan bercerita kapan saja tanpa beban apalagi paksaan (takut pasangan ngambek). Bahkan malah kepingin cepat tidur (biar gak sempat galau), berharap besok pagi ada email cinta yang masuk. Ada rasa rindu  yang benar-benar berbeda jika melalui email, mungkin karna kualitas komunikasi lebih baik dibanding kuantitasnya. Dengan begini, saya selalu termotivasi untuk melakukan hal-hal yang lebih produktif dan kegiatan yang gak monoton setiap harinya agar saya punya bahan cerita yang bisa saya bagikan dengan pasangan via email. Ibaratnya kaya suami kerja, istri juga kerja, ngobrol berdua cuma pas pulang kerja dan mau tidur. Ya, persis begitulah rasanya! I said marriage is trully boring abis.

Lewat email, saya gak perlu lagi ngabisin waktu untuk stalking media sosial, ga punya waktu untuk galau, ga pernah menunggu chat untuk dibalas, karna rasa khawatir itu hilang dengan sendirinya, pikiran juga jauh lebih tenang. Kita sama-sama punya toleransi untuk memberikan ruang waktu yang harus dijalani masing-masing. Karna saya yakin, yang namanya cinta itu akan selalu menemukan jalan untuk kembali. Tsaahhh!!

No comments:

Post a Comment