Akhirnya dia hanya jadi sparing di pinggir lapangan sambil bilang "BANG!!!..." artinya itu bunyi bola ditendang. Jadi, setiap dia lihat bola di jalan, di selokan dan dimana-mana dia selalu bilang "BANG!!!" yang nengok abang-abang jualan sama tukang becak. *Dikira manggil* Seiring bertambah usia, R sampai sekarang bilang Bola adalah Boa.
Ke mall selalu minta balon gratisan, tidur sama bola, nonton tv juga sukanya bola. Entah kenapa dy suka sekali makan sambil nonton sepak bola sampe seiklan-iklannya bola dia langsung melotot dan terpana. Padahal ayah dan ibunya benci sekali sepak bola. Kata ayahnya, sepak bola itu permainan bodoh ada bola satu direbutin, jadinya biar si R gak bodoh dibelikannya banyak bola. Di rumah eyangti satunya juga banyak bola, karna bagi R tanpa bola serasa pake celana tanpa popok.
Kira-kira apa yang dilakukan R dengan bola-bola kesayangannya?
Mainan ini bagi ibunya R punya manfaat yang dahsyat untuk perkembangan motorik sejak dini. Sejak R mencintai bola dia berusaha keras untuk bisa berjalan menggiring bola tanpa merambat. Hasilnya, R sudah bisa jalan tepat usia R berulang tahun yang pertama. Umur 12 bulan, R sudah bisa menendang, melempar, menggiring bola, dan mahir memutar-mutarkan bola di lantai. Makin bertambah usia R sudah mengerti instruksi menendang, melempar. mengambil dan menangkap bola. Begitulah cara R bermain dan belajar, dia selalu berkeringat karna sering bergerak. Meskipun badannya gak gembil tapi sehat, aktif dan kuat. Ibunya saja yang selalu pusing mikirin gimana caranya naikin berat badan R. Dan, satu lagi, saya bersyukur dengan R mencintai bola itu berarti dia benar-benar punya gen Alpha yang dominan.
No comments:
Post a Comment