July 21, 2010

Jodoh saya??

Awal mulanya, Nasehat eyang tahun 60-an diikuti anaknya di tahun 80-an, lalu harus pula diikuti cucunya yang hidup di era milenium. Ini mirip kloningan dan pembunuhan radikal bebas pola berpikir.

Eyang : " Kita sesama orang Jawa, carilah jodoh sesama orang Jawa. Biasanya orang jawa itu sabar, pengertian, setia, dan rajin bekerja. Jangan pacari orang Sunda, Manado, terutama wanitanya, kalau kamu tidak mau di sia-sia di hari tua."

Si ibu : "Tuh, dengerin nasehat eyangmu. Kan ibu sudah bilang, cari jodoh yang sesama budaya."

2 hari kemudian ibu nangis-nangis, katanya Ayah belakangan ini gemar marah-marah, berbicara kasar, dan menjengkelkan. Ibu sebal dengan Ayah.
Si Anak: "Lho bukankah Ayah itu orang Jawa yang harusnya sabar, pengertian, seperti apa yang dikatakan Eyang?"

Besoknya Ibu beralih kepada anaknya yang perempuan, mencoba membuat persepsi lain di pikirannya.
" Kamu itu anak perempuan, carilah yang bisa menghidupimu secara layak, berstatus sosial tinggi, yang penting dia bisa memberimu uang yang banyak. Cinta itu nafsu, jangan ikuti nafsu, logika dulu yang dipakai, nanti Cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya."

atau seperti ini,

"Kamu itu anak lelaki, carilah wanita yang berstatus sosial sama, agar derajat keluargamu dan martabatmu tetap terjaga."

Mungkin tidak? kalau saya bisa kaya raya karna memang bekerja dengan keras.
Mungkin tidak? kalau saya bisa mencintai sesorang dengan lain budaya yang wataknya lebih lembut dibanding saya. 
Kalau begitu, Cinta bisa jadi korban persepsi.

NB : Ngomong-ngomong saya penasaran dengan kisah Cinderella selanjutnya setelah happy ending. *imagine*

No comments:

Post a Comment