Saya pernah merasa ketika selesai bercerita atau bisa dibilang curhat dengan teman, hari itu sesudahnya saya tertawa dan saya merasa begitu “konyol” pada hari itu. Curhat memang memberi efek bodoh, aneh dan kekanak-kanakan.
Atau mendengarkan wanita maupun pria yang terjebak dalam situasi percintaan yang gak kalah hebohnya. Sebenarnya masalahnya ya gitu-gitu aja, gak heran Sarah Sechan aja bisa jadi konsultan curhat anak muda di salah satu majalah remaja. Untuk majalah tahun jebot waktu itu, ketika umur saya kira-kira 15 tahun dan berhenti langganan majalah BOBO lalu tingkat puber-pubernya liat majalah GADIS yg ternyata emang lebih seru daripada majalah kelinci biru yang ceritanya Gadis Nirmala melulu. Skarang sih langganan majalah kelinci pake pita di leher *tebak ndiri majalah apaan tu. :p
Intinya, dari dulu yang saya lihat seputar curhat dan dicurhatin, semuanya sama. Begini kurang lebih urutan lintas peristiwa pada umumnya :
- Berkenalan dengan sesorang, tertarik, lalu jatuh cinta.
- Kagum dengan sifat baiknya, simpatik.
- Pacaran.
- Lama-lama cinta terkikis akibat perselingkuhan, ketidaknyamanan sifat pasangan, temperamental pasangan, perbedaan pandangan, gak sesuai penilaian kita, perbedaan pola pikir, ilfil, beda dunia, penuh kekang, posesif, banyak ngatur, gak tahan godaan orang ketiga, dan berbagai macam penyakit buas lainnya. *ini menurut persepsi saya*
- Karna merasa gak cocok, salah satu pasangan menjauh, menghilang, sering bohong, gak ada kabar, tau-tau muncul bak setan disiang bolong cuma bilang “PUTUS” dengan alasan yang gak rasional sama skali.
- Yang diputusin bilang, dia penipu, dia playgirl, playboy, dia mata keranjang, dia yang senang mempermainkan perasaan orang lain, dia tukang bohong, egois dan segala caci maki. Yang mutusin cuma bisa bilang dalam hati “BODO AMAT”. *Dem!
- Kemudian, yang diputusin nangis, kepingin bunuh diri, lemas, lesu, ngemis, gak waras., dan berbagai drama menyedihkan lainnya. Yang mutusin cari pacar lagi, tenang-tenang aja, kadang merasa iba tapi cuek aja.
- We are so DUMB on in love with someone. Persis kaya sinetron ABG jaman skarang.
Buat mbak-mbak dan mas-mas waspadalah, ketika anda memulai lagi untuk membina hubungan dengan seseorang bisa jadi alurnya dari angka satu sampai ke angka tujuh dan berulang setiap punya pacar baru. *capedecapedecapede*
Yang begini yang biasanya bikin cape,
“Hai, boleh kenalan gak, nak mana? Kul dimana?”
*Pret! Gak jaman.
Dan terkadang gara-gara situasi seperti itu tingkah non intelektualitas alias kepribadian hewani kita keluar bak singa nyabik-nyabik musuhnya. Daripada balas dendam, dan berperilaku memalukan lebih baik istiqomah dan bertanyalah pada diri sendiri, banyak merenung, apakah yang membuat sifat saya melunturkan rasa kasih sayangnya, apakah ucapan saya menyakiti hatinya, dan berbagai hal ketidaknyamanan yang membuat pasangan gak betah. Dibanding anda berucap yang tidak enak, itu akan semakin melunturkan kualitas kepribadian dan memalukan diri sendiri di mata orang lain.
Jadi intinya ya gitu deh, saya agak merasa sudah tua, dan sudah melewati masa-masa drama remaja seperti itu. Dan, sudah bosan, jadi untuk membangkitkan semangat hidup saya, skarang lebih banyak melihat petualangan dunia luas, cari-cari masalah baru sekitar pendidikan dan pekerjaan. *tepatnya, aktivitas menunggu uban!
Bagaimanapun keadaannya, komunikasi yang baik dan tetap lakukan yang terbaik untuk orang lain dengan cara yang mengesankan.
*For all Ladies, keep Cheers, keep Elegant ! ;)
No comments:
Post a Comment