Kalau saya sudah disuruh duduk di meja broker, melihat RTI (Real Time Investor) dan harus melayani trading sendirian. Itu rasanya, begitu menakutkan sekaligus tantangan. Bagaimana tidak? pekerjaan ini sungguh beresiko besar, karna hakikatnya memegang banyak uang nasabah dan membutuhkan waktu cepat untuk melayani order sebegitu banyak, buat bulu kuduk goyang-goyang, jantung kocar-kacir, dan berujung kebelet pipis. Lebih mengerikan dibanding ketemu hantu di kuburan atau dimarahin sama dosen-dosen akuntansi yang killer-killer. *Udah sering dimarahin soalnya*
"CEPATLAH MATI LAMPU!"
Padahal abang broker bilang,
"Windy itu pemberani orangnya"
Padahal dalam hati saya bilang,
"Bang broker cepet balik kantor dong, saya gak brani trading sendirian."
atau bilang sama student staff lain,
"Eh temenin jaga dong, RTInya dah running nih."
*PAYAH!!*
Kadang saya terlihat begitu tenang, Pede, padahal kalo yang gitu-gitu itu saya suka menipu diri sendiri sekaligus menipu orang lain, bahwa saya itu sebenarnya penakut, persis seperti bunglon lagi mimikri. Kata eyang-eyang wisdom, Ketakutan itu memang datang karena ketidaktahuan, dan nyali itu kadang harus seiring dengan kecerdasan. Intinya, meskipun saya ini bodoh, tetap saja, saya harus trading sendirian! Baiklah saya harus BERANI! doakan saya.
*ck! dijamin broker pasti ketawain saya kalo dia baca beginian.
No comments:
Post a Comment