Eh saya dinasehati sama si TONI (Waton Muni) dia adalah seseorang beromong besar, bergaya selangit, dan terlihat congkak, seakan-akan dia mengerti segala-galanya, berlagak bijak, tanpa mau mendengarkan pendapat orang lain yang sedang berbicara. Tapi ternyata keadaan dirinya berbalik dengan kenyataan yang sebenarnya. Seperti yang ayah saya bilang,
Berhati-hatilah kalau berbicara, semua yang kamu lontarkan harus kamu iringi dengan tindakan. Bila tidak diiringi dengan tindakan, orang-orang hanya akan menyebutmu sebagai Pembohong Besar, dan tidak ada yang menghargaimu lagi saat kamu mulai berbicara.
Berhati-hatilah kalau berbicara, semua yang kamu lontarkan harus kamu iringi dengan tindakan. Bila tidak diiringi dengan tindakan, orang-orang hanya akan menyebutmu sebagai Pembohong Besar, dan tidak ada yang menghargaimu lagi saat kamu mulai berbicara.
Ya, itu sedang terjadi dengan saya, bagaimana rasanya dinasehati oleh orang yang jelas-jelas pernah menyakiti hati saya. *sangat konyol* Kata-katanya memang bagus, tapi tidak seindah perilakunya Ada baiknya perbaiki tingkah laku terlebih dahulu, barulah menasehati orang lain. Agar tidak malu dan di cap sebagai ,
si TONI (Waton Muni).
Hum,
Sepertinya, si TONI tidak akan mengerti dan selalu Waton Muni.
Tapi saya maafkan kog, meskipun saya udah kehilangan meaning.
Tapi saya maafkan kog, meskipun saya udah kehilangan meaning.
No comments:
Post a Comment